Puisi cinta dari sebuah cinta, datang dan pergi tanpa hasrat untuk menghalang
dengan goresan tinta dari pena yang tanpa pernah meronta saat dibelenggu jemari
menuliskan setiap ungkap jiwa yang mengharap datangnya pembawa serpihan rusuknya
untuk menghampiri dengan senyum terlukis indah di rona bibirnya
Puisi Cinta dari sebuah cinta, tanpa prasangka
telah berbait-bait tertulis lagi untuk kesekian kalinya tanpa berharap siapapun membacanya
tak berharap ada sanjung manja atau pun imbalan tahta dunia
sekalipun dia adalah si pembawa serpihan rusuknya yang telah melimbungkan jalannya
Puisi Cinta itu pun kini telah disimpannya dalam-dalam, ditutup rapat-rapat, dibalik batu gunung sukma
dipendamnya untuk sebuah formalitas hidupnya menjalani budi dan daya manusia
menghormat, menjadi, dianggap, agar, dan supaya untuk
Menuju sebuah Cinta yang tak harus menjadi
Puisi Cinta sebuah Cinta tanpa prasangka
dengan goresan tinta dari pena yang tanpa pernah meronta saat dibelenggu jemari
menuliskan setiap ungkap jiwa yang mengharap datangnya pembawa serpihan rusuknya
untuk menghampiri dengan senyum terlukis indah di rona bibirnya
Puisi Cinta dari sebuah cinta, tanpa prasangka
telah berbait-bait tertulis lagi untuk kesekian kalinya tanpa berharap siapapun membacanya
tak berharap ada sanjung manja atau pun imbalan tahta dunia
sekalipun dia adalah si pembawa serpihan rusuknya yang telah melimbungkan jalannya
Puisi Cinta itu pun kini telah disimpannya dalam-dalam, ditutup rapat-rapat, dibalik batu gunung sukma
dipendamnya untuk sebuah formalitas hidupnya menjalani budi dan daya manusia
menghormat, menjadi, dianggap, agar, dan supaya untuk
Menuju sebuah Cinta yang tak harus menjadi
Puisi Cinta sebuah Cinta tanpa prasangka
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete